Gurun Sahara Dilanda Salju untuk Kali Ketiga Sejak 40 Tahun Terakhir

SUMBER BERITA - Memasuki mula tahun 2018, suhu di sejumlah* negara belahan dunia merasakan penurunan suhu ekstrem. Bahkan ada yang merasakan penurunan di luar dugaan. Salju dilaporkan turun sampai ketebalan 16 inci (40 cm) di area Gurun Sahara setelah suatu anomali musim dingin terjadi di sana. Dikutip dari laman Daily Mail, ini adalah kali ketiga dalam 37 tahun terakhir distrik Kota Ain Sefra di Aljazair merasakan hujan salju di atas pasir gurun.

Anomali salju itu dikabarkan hadir tiba-tiba pada Minggu pagi. Suhu gurun yang lebih dingin pada bulan Januari menciptakan salju mengendap lumayan  tebal di gundukan pasirnya. Sementara di pusat kota, salju terlihat terlihat melulu setinggi 1 sampai 2 inci, dan mendadak mencari tidak cukup dari 24 jam.

Karim Bouchetata, seorang fotografer profesional yang tengah sedang di lokasi, menyatakan* terkejut melihat gejala salju itu dan mengabadikan melewati lensa kameranya. Kami di sini paling terkejut menyaksikan* salju di pagi hari, dan tersebut bertahan sampai sepanjang hari sampai mulai meleleh pada pukul lima sore," jelas Bouchetata.

Gurun Sahara Dilanda Salju Untuk Kali Ketiga Sejak 40 Tahun Terakhir

Pada 2016, kota berjuluk "Gerbang Gurun" tersebut juga merasakan anomali salju sejumlah waktu sesudah malam Natal. Kejadian itu menimbulkan sejumlah kekacauan di kota. 

Beberapa kendaraan yang melintas di jalanan kota tergelincir sebab jalan berubah licin ketika salju mencair. Selang sebulan setelahnya, salju pulang 

turun di kota itu, dan anak-anak setempat berebutan menciptakan boneka salju dan bahkan berseluncur di atas gurun yang tertutup salju.Jauh sebelumnya, salju pun pernah turun di tempat serupa pada 18 Februari, 1979, tapi melulu bertahan tidak cukup dari satu jam.

Otoritas setempat menuliskan bahwa anomali salju itu adalah buntut dari Badai Eleanor yang terjadi di area* Eropa Barat pada akhir pekan lalu. Embusan angin dingin itu terus bergerak ke arah unsur timur laut melalui sebagian Gurun Sahara dan bisa jadi akan melemah sebelum menjangkau Laut Merah.

Kota Ain Sefra sendiri bertempat di elevasi 3.280 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh pegunungan Atlas. Namun, tempatnya yang berada di elevasi bukan berarti menciptakan anomali salju dimaklumi, sebab suhu terendah pada musim dingin nyaris tidak pernah sedang di bawah 10 derajat Celcius.Luas Gurun Sahara merangkum sebagian besar area Afrika Utara dan telah merasakan penurunan suhu dan kelembapan yang lumayan signifikan dalam sejumlah ratus ribu tahun terakhir.

  AGEN POKER TERBESAR DAN TERPECAYA

MGMPOKER88