Jadi di luar dana APBN kita sukses mendapatkan kerjasama dengan pemerintahan Jepang oleh JICA. Jepang akan membina 6 titik SKPT guna pelabuhan dan fasilitasnya," kata
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sjarief Widjaya, di Natuna,Ia menjelaskan, karena mempunyai sifat hibah maka tidak terdapat imbal balik guna Jepang. Hibah ini, otomatis akan menolong Indonesia guna mengembangkan industri perikanan.
"Jepang bakal mendampingi dari segi kualitas, pengirimannya, packaging, dan kemudahan pelabuhan lainnya.Enam tempat hibah itu antara beda Natuna, Moa, Saumlaki dan Morotai. Sayangnya, Sjarief belum dapat mengungkapkan berapa nilai hibah tersebut.
Untuk diketahui, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah menetapkan tempat pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu di pulau-pulau kecil dan area perbatasan. Ini cocok Keputusan Menteri (Kepmen) No.51 Tahun 2016 mengenai Penetapan Lokasi Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan yang telah diputuskan pada 27 September 2016.
Sampai dengan 2019 bakal ada 20 SKPT yang bakal dibangun. Hibah dari Jepang ini di luar SKPT yang diputuskan dari Kepmen tersebut.
Menteri Susi: SKPT Natuna Siap Diresmikan Jokowi
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengaku bahwa Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Natuna, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, telah siap guna diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Susi mendatangi* SKPT itu* pada Senin (29/1/2018) untuk menyaksikan* proses pembangunannya."Ya saya pikir telah siap, tela tinggal beres-beres menggandakan nelayan, lantas menghadap presiden mengucapkan SKPT sini siap diresmikan," jelas dia.
Wanita asal Pangandaran ini mengaku, SKPT tersebut telah berjalan sejak Juli 2017. Berbagai sarana dan prasarana penunjang terus ditambah supaya proses jual beli ikan dapat menguntungkan seluruh pihak, khususnya nelayan.
Dalam SKPT seluas tiga hektare (ha) tersebut, kata Susi Pudjiastuti terdapat sekian banyak fasilitas, laksana* dua dermaga guna bersandar kapal nelayan berukuran besar dan kecil.
Disediakan pun pelelangan ikan dan dermaga guna bersandar kapal nelayan cool storage berkapasitas 200 ton yang ketika ini dikelola oleh Perum Perikanan Indonesia (perindo).
Terdapat pun koperasi yang menyediakan sekian banyak keperluan pelaut. Tak ketinggalan pun ada Stasiun Bahan Bakar kepunyaan Pertamina untuk memasok Solar untuk kapal nelayan. Khusus guna Tempat Pelelangan Ikan (TPI) memang belum bermanfaat maksimal."Sekarang ini karena pembeli baru Perindo ya langsung ke Perindo. Ke depan kita akan panggil banyak, karena ini cold storage-nya baru satu, di sini ada lahan kosong, kita akan sewakan kita akan bangun yang 1.000 ton," jelas Susi Pudjiastuti.
Jepang Akan Hibahkan Dana Untuk Bangun Pelabuhan IKan Di RI
Reviewed by Unknown
on
January 30, 2018
Rating:
Reviewed by Unknown
on
January 30, 2018
Rating:



No comments: