Gempa bumi adalah getaran atau getar getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer.
Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.
Gempa Banten kembali menggoyang wilayah Jakarta dan sekitarnya. Lindu berkekuatan 5,1 SR ini berpusat di laut pada jarak 72 km arah baratdaya Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada kedalaman 26 km. Berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa kali ini masih dalam runutan gempa susulan di Banten, pada Selasa, 23 Januari 2018.
Gempa bumi unsur selatan Lebak Banten ini tergolong dalam klasifikasi gempa berkedalaman dangkal," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Moch Riyadi, untuk wartawan, Jakarta, (26/1/2018).
Dia menambahkan, gempa itu terjadi lantaran adanya kegiatan di dasar laut, yakni gerakan lempeng Indo-Australia.
Akibat kegiatan subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia," ujar dia.
Dalam sepekan ini, Banten sudah tiga kali diguncang gempa. Lindu kesatu terjadi pada Selasa, 23 Januari 2018. Kala tersebut kekuatannya lumayan besar, yakni 6,1 SR.
Getaran gempa pun sangat terasa di distrik Jakarta dan sejumlah wilayah di Jawa Barat. Warga Jakarta yang sedang beraktivitas di dalam gedung bertingkat dan lokasi tinggal berhamburan keluar. Mereka menjadi lokasi yang aman.
Di samping itu, gempa pun telah menyebabkan ratusan lokasi tinggal hancur dan rusak. Bahkan sebanyak orang terluka dampak tertimpa material bangunan.
Sehari berselang, gempa pulang mengguncang Jakarta. Gempa yang terjadi pada Rabu, 24 Januari 2018 pukul 13.32 WIB tersebut berkekuatan 5,1 SR. Waktu kejadiannya pun hampir sama, yakni pukul 13.34 WIB. Hanya berselang dua menit.
Kemudian gempa ketiga terjadi hari ini. Gempa yang berkekuatan 5,1 SR tersebut* terjadi pukul 11.48 WIB. Pusat gempa di 7,23 Lintang Selatan - 105,99 Bujur Timur, tepatnya 79 km Barat Daya Lebak, Banten.
Menanggapi gempa yang tidak jarang terjadi, BMKG meminta masyarakat, khususnya di dekat wilayah Kabupaten Lebak, supaya tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.
Gempa Banten kembali menggoyang wilayah Jakarta dan sekitarnya. Lindu berkekuatan 5,1 SR ini berpusat di laut pada jarak 72 km arah baratdaya Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada kedalaman 26 km. Berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa kali ini masih dalam runutan gempa susulan di Banten, pada Selasa, 23 Januari 2018.
Gempa bumi unsur selatan Lebak Banten ini tergolong dalam klasifikasi gempa berkedalaman dangkal," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Moch Riyadi, untuk wartawan, Jakarta, (26/1/2018).
Dia menambahkan, gempa itu terjadi lantaran adanya kegiatan di dasar laut, yakni gerakan lempeng Indo-Australia.
Akibat kegiatan subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempang Eurasia," ujar dia.
Dalam sepekan ini, Banten sudah tiga kali diguncang gempa. Lindu kesatu terjadi pada Selasa, 23 Januari 2018. Kala tersebut kekuatannya lumayan besar, yakni 6,1 SR.
Getaran gempa pun sangat terasa di distrik Jakarta dan sejumlah wilayah di Jawa Barat. Warga Jakarta yang sedang beraktivitas di dalam gedung bertingkat dan lokasi tinggal berhamburan keluar. Mereka menjadi lokasi yang aman.
Di samping itu, gempa pun telah menyebabkan ratusan lokasi tinggal hancur dan rusak. Bahkan sebanyak orang terluka dampak tertimpa material bangunan.
Sehari berselang, gempa pulang mengguncang Jakarta. Gempa yang terjadi pada Rabu, 24 Januari 2018 pukul 13.32 WIB tersebut berkekuatan 5,1 SR. Waktu kejadiannya pun hampir sama, yakni pukul 13.34 WIB. Hanya berselang dua menit.
Kemudian gempa ketiga terjadi hari ini. Gempa yang berkekuatan 5,1 SR tersebut* terjadi pukul 11.48 WIB. Pusat gempa di 7,23 Lintang Selatan - 105,99 Bujur Timur, tepatnya 79 km Barat Daya Lebak, Banten.
Menanggapi gempa yang tidak jarang terjadi, BMKG meminta masyarakat, khususnya di dekat wilayah Kabupaten Lebak, supaya tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Banten Di Guncang Gempa Sebanyak 3 kali Dalam Sepekan ?
Reviewed by Unknown
on
January 27, 2018
Rating:
Reviewed by Unknown
on
January 27, 2018
Rating:




No comments: