Beberapa waktu yang lalu, beberapa wilayah di Indonesia mengalami cuaca ekstrem, dimana kondisi cuaca sering mengalami kondisi perubahan cuaca,sedang musim dingin ataupun musim panas. Tidak sedikit daerah yang diguyur hujan deras.
Bahkan, ada juga yang disertai angin kencang.Fenomena alam tersebut terjadi pada hari Rabu (24/1/2018) kemarin. Fenomena langka yakni hujan es, terjadi kemarin di kota Magelang, Jawa Tengah. Fenomena ini berupa jatuhnya gumpalan es kecil disertai lebatnya hujan. Hal ini menurunkan jarak pandang hingga rubuhkan baliho.
Namun mengapa bisa hujan es terjadi di negara tropis seperti Indonesia? Mengapa hal ini terjadi?
Hal ini karena memang ada fenomena bernama hujan es, dan hujan es ini berbeda dengan salju. Hal ini terjadi seperti hujan, di mana pembentukannya melalui kondensasi uap air dan mengalami pendinginan di atmosfer pada lapisan di bawah level beku. Di atas sana, gumpalan es ini berukuran besar, di mana ketika sudah cukup besar untuk tertarik gravitasi, akhirnya jatuh ke tanah dalam bentuk gumpalan es.
Meski jatuh ke bawah yang suhunya relatif lebih hangat, es tidak langsung mencair dan mencairkannya sembari terjatuh ke Bumi.
Hujan es ini biasanya terjadi di bawah ketinggian 3.400 meter, di mana terjadi titik pembekuan. Pergerakan udara kering yang masif menyebabkan awan cumulonimbus tingkat bekunya menurun. Akhirnya hujan volume besar terjadi namun masih dalam bentuk gumpalan es.
Berkat fakta ini, sebenarnya hujan es sendiri juga akan tidak lazim terjadi di daerah tropis karena atmosfer di atas daerah tropis cenderung hangat di ketinggian yang juga lebih tinggi. Seharusnya hujan es juga tak akan terjadi karena titik beku di atmosfer sana lebih hangat.
Namun, daerah tropis ternyata mungkin juga terjadi hujan es, namun fenomena tersebut akan lebih sering terjadi jika berada di daerah tinggi seperti Magelang. Hal ini dikarenakan jarak awan yang mengalami titik beku tadi cukup dekat dengan Bumi, sehingga bongkahan es belum mencair.
"Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba–tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita,Jika dalam 1 hingga 3 hari berturut–turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat/es yang pertama kali turun diikuti angin kencang,"
Bahkan, ada juga yang disertai angin kencang.Fenomena alam tersebut terjadi pada hari Rabu (24/1/2018) kemarin. Fenomena langka yakni hujan es, terjadi kemarin di kota Magelang, Jawa Tengah. Fenomena ini berupa jatuhnya gumpalan es kecil disertai lebatnya hujan. Hal ini menurunkan jarak pandang hingga rubuhkan baliho.
Namun mengapa bisa hujan es terjadi di negara tropis seperti Indonesia? Mengapa hal ini terjadi?
Hal ini karena memang ada fenomena bernama hujan es, dan hujan es ini berbeda dengan salju. Hal ini terjadi seperti hujan, di mana pembentukannya melalui kondensasi uap air dan mengalami pendinginan di atmosfer pada lapisan di bawah level beku. Di atas sana, gumpalan es ini berukuran besar, di mana ketika sudah cukup besar untuk tertarik gravitasi, akhirnya jatuh ke tanah dalam bentuk gumpalan es.
Meski jatuh ke bawah yang suhunya relatif lebih hangat, es tidak langsung mencair dan mencairkannya sembari terjatuh ke Bumi.
Hujan es ini biasanya terjadi di bawah ketinggian 3.400 meter, di mana terjadi titik pembekuan. Pergerakan udara kering yang masif menyebabkan awan cumulonimbus tingkat bekunya menurun. Akhirnya hujan volume besar terjadi namun masih dalam bentuk gumpalan es.
Berkat fakta ini, sebenarnya hujan es sendiri juga akan tidak lazim terjadi di daerah tropis karena atmosfer di atas daerah tropis cenderung hangat di ketinggian yang juga lebih tinggi. Seharusnya hujan es juga tak akan terjadi karena titik beku di atmosfer sana lebih hangat.
Namun, daerah tropis ternyata mungkin juga terjadi hujan es, namun fenomena tersebut akan lebih sering terjadi jika berada di daerah tinggi seperti Magelang. Hal ini dikarenakan jarak awan yang mengalami titik beku tadi cukup dekat dengan Bumi, sehingga bongkahan es belum mencair.
"Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba–tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita,Jika dalam 1 hingga 3 hari berturut–turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat/es yang pertama kali turun diikuti angin kencang,"
Bagaimana Bisa Ada Hujan Es Terjadi Magelang ?
Reviewed by Unknown
on
January 25, 2018
Rating:
Reviewed by Unknown
on
January 25, 2018
Rating:



No comments: