Kala itu, sang ayah sedang bekerja, memulung sampah yang akan dijual ke pengumpul, sementaranya ibunya terlanjur terlelap.
Pagi harinya, wanita itu baru menyadari, putrinya yang baru berusia 6 tahun ternyata tak ada di rumah. Pasangan tersebut punya empat anak, dua pria dan dua perempuan.
Sekuat upaya dilakukan untuk mencarinya, namun gadis kecil itu tak diketahui keberadaannya. Hingga akhirnya pada Minggu malam, ia akhirnya ditemukan. Dalam kondisi tak bernyawa.
Luka-luka yang ditemukan di sekujur tubuhnya sungguh mengenaskan. Kabar soal kondisi jasad korban bikin geger seantero India, mengingatkan kembali pada kasus pemerkosaan di dalam bus di New Delhi yang memicu amarah bangsa. Ibu korban menegaskan, pihaknya menuntut keadilan. "Sudah 24 jam berlalu, dan polisi belum menangkap siapapun,"
Polisi telah memeriksa tiga kerabat ayah korban, namun belum ada satu orang pun yang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Seiring dengan tekanan yang kian menguat terkait kasus tersebut, pemerintah membentuk tim penyelidik khusus.
Keluarga korban meminta penyelidikan dilakukan kepolisian federal India. Mereka mengaku tak percaya dengan aparat lokal. Sementara itu, penduduk lokal, termasuk para aktivis, berkumpul di desa kampung halaman korban. Mereka menggelar protes.
Korban dan keluarganya tinggal di sebidang lahan, bersama empat keluarga lainnya. Polisi menduga, pelaku sadis yang tega memerkosa seorang gadis kecil dan membunuhnya, berasal dari perkampungan kumuh terdekat.
Awalnya, keluarga yang berduka menolak untuk mengkremasi jasad korban, hingga pelaku yang menyudahi nyawa korban secara kejam tertangkap.
Proses pemakaman baru digelar setelah polisi memastikan akan segera menangkap tersangka.
Batas waktu atau deadline telah diberikan pada pihak aparat. Mereka harus melakukan penangkapan hingga Rabu 13 Desember 2017 pukul 11.00.
Jika itu tak dipenuhi, keluarga dan warga mengancam akan menggelar protes lebih ramai yang kian mengguncang India.
Sebelumnya, seorang pria ditahan dalam kasus pemerkosaan beramai-ramai terhadap remaja pasien kanker dari Uttar Pradesh.
Korban diculik dan diperkosa oleh dua pria, dan ketika dia meminta pertolongan seorang, lelaki bejat itu justru memperlakukannya secara kejam.
Kejahatan seksual di India kian menjadi sorotan dunia pasca insiden yang menimpa mahasiswi kedokteran berusia 23 tahun di sebuah bus di New Delhi. Beberapa pelakunya berakhir di tiang gantungan.
Kejahatan tersebut memicu protes besar dan memaksa pemerintah untuk menguatkan undang-undang antipemerkosaan yang memuat pidana lebih berat, termasuk hukuman mati. Namun, serangan seksual brutal terhadap wanita dan anak-anak terus dilaporkan terjadi di seluruh India.
Di sisi lain, pembalasan dilakukan warga. Seorang pria yang dituduh memperkosa dan membunuh seorang gadis berusia delapan tahun diikat lalu dipukuli dengan kejam sampai mati, oleh gerombolan wanita yang tengah marah.
Mengutip News.com.au, pria terduga pemerkosa bernama Mithun Hansda itu dilaporkan tewas di dekat kota Dumka, Jharkhanda, India setelah jasad bocah yang hilang itu ditemukan di danau.
Aksi ini kembali menuai protes dari masyarakat. Minggu lalu, massa dari Asosiasi Mahasiswa Seluruh India, AISA, melakukan aksi protes di depan markas polisi New Delhi. AISA mengatakan polisi tidak becus dalam memberikan rasa aman pada masyarakat.
Menteri Besar New Delhi Arvind Kejriwal mengecam Perdana Menteri India Narendra Modi karena dinilai "bungkam" atas kasus perkosaan terhadap anak ini. Kejriwal meminta akses kendali terhadap polisi Delhi untuk mengatasi kejahatan ini. Sejauh ini, polisi Delhi hanya melapor pada perdana menteri.
"Kami tidak akan tinggal diam. Kami tidak akan membiarkan perdana menteri tidur dengan nyenyak jika wanita di Delhi tidak aman dan tren perkosaan masih berlanjut,"
Pemerintah Delhi berencana melakukan revisi undang-undang kejahatan seksual dengan menurunkan usia pelaku perkosaan, setelah pemerkosa bocah dua tahun di negara bagian itu adalah remaja.
Jika dikabulkan, maka kedua pelaku perkosaan itu akan diadili sebagai orang dewasa dan terancam hukuman mati.
India menjadi sorotan dunia akibat kasus perkosaan, terutama setelah mahasiswa 23 tahun tewas setelah diperkosa beramai-ramai di atas bus pada Desember 2012.
Menurut data yang diperoleh Reuters, angka perkosaan di India meningkat 9 persen menjadi 33.707 kasus pada 2014. Perkosaan pada perempuan di bawah umur, atau di bawah 18 tahun, pada 2014 tercatat ada 13.766 kasus.
Data menunjukkan 86 persen perkosaan dilakukan oleh orang dekat atau anggota keluarga, seperti ayah,
Semakin Marak Kasus Pemerkosaan dan Pembunuhan Bocah Di India
Reviewed by Unknown
on
December 12, 2017
Rating:
Reviewed by Unknown
on
December 12, 2017
Rating:


No comments: