SUMBER BERITA - Menteri Luar Negeri Rex Tillerson tampaknya terancam lagi kehilangan jabatannya setelah muncul laporan baru, Kamis (30/11), bahwa Presiden Donald Trump berencana menggantinya dengan Direktur CIA, Mike Pompeo, dalam beberapa pekan.
Sedangkan, kursi Direktur CIA yang nantinya kosong kemungkinan akan diisi oleh Senator Tom Cotton dari Partai Republik mewakili Negara Bagian Arkansas.
Rencana itu, jika benar adanya, menandai sebuah perubahan besar dalam kabinet Presiden Trump yang belum genap setahun.
Tak sekedar individu, pergantian jabatan itu juga diprediksi akan mengubah proyeksi kebijakan luar negeri Trump untuk ke depan, mulai dari isu Iran hingga Korea Utara.
Ketika ditanya mengenai isu tersebut, Presiden Donald Trump justru memberikan jawaban ambigu tentang kabar itu.
"Rex (Tillerson) di sini. Ia di sini," kata Trump di hadapan pers, usai menerima kunjungan Putra Mahkota Bahrain pada Kamis 30 November 2017.
'Di sini' yang ia maksud adalah Oval Office Gedung Putih, tempat ia dan Tillerson menjamu sang putra mahkota.
Sementara itu, rekan terdekat Tillerson, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis justru tak begitu menghiraukan isu tersebut.
"Tak ada apapun tentang itu," kata Menhan Mattis.
Akan tetapi, Juru Bicara Kepresidenan Sarah Huckabee Sanders tak menepis adanya isu tersebut -- meski ia juga tak meng-iya-kan informasi pemecatan Tillerson.
Sanders mengatakan, "Presiden dan Tillerson tengah berencana untuk bekerja sama guna menutup tahun luar biasa ini".
Ketika ditanya terkait dugaan hilangnya rasa percaya Trump terhadap sang Menlu AS, Sanders memaparkan, "Jika presiden kehilangan kepercayaan pada seseorang, maka yang bersangkutan tak akan lagi bekerja bersamanya (Trump)".
Dimuat Time, seorang eks-pejabat tinggi Menlu AS menduga bahwa friksi antara Trump - Tillerson diduga kuat disebabkan oleh perbedaan cara pandang keduanya dalam memproyeksikan kebijakan luar negeri Negeri Paman Sam.
Misalnya, ketika Tillerson menggaungkan upaya diplomasi sebagai opsi utama AS untuk meredakan tensi di Semenanjung Korea, Trump justru menyebut cara itu sebagai langkah yang membuang-buang waktu.
Juni lalu, saat Tillerson mengimbau agar Arab Saudi Cs mengendurkan blokade dan isolasi terhadap Qatar, Trump justru mendesak hal yang sebaliknya.
Perbedaan pandangan keduanya juga terjadi pada isu Kesepakatan Iklim Paris dan Perjanjian Kepatuhan Nuklir Iran. Di mana Tillerson terus mendorong agar AS berkomitmen pada dua traktat tersebut, sedangkan Donald Trump mendesak hal yang sebaliknya.
Dalam sejarah kabinet AS, (rencana) pemecatan seorang Menlu dan perombakan menteri yang terjadi dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, adalah sebuah hal yang sangat langka terjadi dalam dunia perpolitikan Gedung Putih.
Karena, menurut 'adat-istiadat' politik Gedung Putih, terlalu dini, banyak atau sering menggonta-ganti menteri akan memicu pergolakan di dalam internal kabinet sang presiden itu sendiri.Direktur CIA Mike Pompeo dinilai sebagai salah satu pejabat yang dekat dengan Preisden AS Donald Trump. Hubungan keduanya begitu harmonis, sehingga Pompeo kerap digadang-gadang sebagai 'direktur CIA yang paling dekat dengan presiden AS yang tengah menjabat'.
Hingga saat ini, Tillerson belum memberikan komentar apapun terkait isu tersebut.
Menlu AS Akan DI Ganti Direktur CIA, Oleh Presiden Donald Trump
Reviewed by Unknown
on
December 03, 2017
Rating:
Reviewed by Unknown
on
December 03, 2017
Rating:




No comments: