Menariknya, bakal ada dua jenis purnama yang dilangsungkan pada bulan ini. Setelah 1 Maret lalu, purnama berikutnya alias Blue Moon bakalmtampak di awang pada 31 Maret mendatang.Meski Blue Moon telah 'menumpang' pada gejala* Super Blue Blood Moon pada 31 Januari lalu, Blue Moon kali ini tetap patut dinantikan.
Pasalnya, walau tidak selangka Super Blue Blood Moon, peristiwa Blue Moon pun jarang terjadi di Bumi. Untuk diketahui, durasi rata-rata berlangsungnya purnama itu ialah setiap 29 hari, atau sama saja dengan satu bulan di dalam kalender. Jika dirata-rata, Blue Moon dapat muncul paling tidak selama* dua sampai tiga tahun sekali.
Nah, sesudah dua gejala alam menakjubkan yang terjadi di tahun ini, Bumi bakal kebagian dua peristiwa purnama di dua bulan kalender yang bertolak belakang lagi pada 2037 mendatang. Tahun terakhir terjadinya peristiwa tersebut ialah 1999. Demikian dikutip Space, Selasa (6/3/2018).
Super Blue Blood Moon
Super Blue Blood Moon sendiri merupakan campuran tiga fase Bulan yang berbeda-beda. Pada 31 Januari 2018 terdapat tiga gejala Gerhana Bulan yang terjadi bersamaan, mulai dari Blue Moon, Blood Moon, sampai Supermoon. NASA menyebut gejala ini dengan julukan "Super Blue Blood Moon".
Ketiganya bakal bergabung dalam satu peristiwa sangat langka yang tidak pernah terjadi dalam kurun masa-masa 150 tahun terakhir.
Berdasarkan keterangan dari informasi yang dikutip Forbes, Gerhana Bulan spesial ini mulai dilangsungkan pada 17.49 WIB dan menginjak fase Gerhana Total pada 19.51 WIB pada Rabu (31/1/2018). Puncak gerhana akan dilangsungkan* pada pukul 20.29 WIB dan selesai pada pukul 21.08 WIB.
Supermoon, Blue Moon, dan Blood Moon
Supermoon adalah fenomena di mana Bulan akan lebih terang 30 persen dan 14 persen lebih besar dari biasanya. Bahkan, penduduk di wilayah Asia akan melihatnya menutupi lintasan bintang Aldebaran sebelum purnama.
Sementara, Blue Moon merupakan fenomena di mana Bulan tampak kebiru-biruan. Peristiwa Blue Moon terakhir terjadi pada Juli 2015 dan yang berikutnya akan berlangsung pada tahun ini. Setelah itu, Blue Moon akan muncul kembali dalam kurun waktu 19 tahun lagi.
Blood Moon sendiri terjadi saat Bumi melewati antara Bulan dan Matahari. Akibatnya, Bulan memiliki warna kemerahan jika dilihat dari Bumi. Sebabnya karena cahaya yang dipantulkan dari Bumi dan Matahari menciptakan warna mirip seperti darah.
Ketiganya bakal bergabung dalam satu peristiwa sangat langka yang tidak pernah terjadi dalam kurun masa-masa 150 tahun terakhir.
Berdasarkan keterangan dari informasi yang dikutip Forbes, Gerhana Bulan spesial ini mulai dilangsungkan pada 17.49 WIB dan menginjak fase Gerhana Total pada 19.51 WIB pada Rabu (31/1/2018). Puncak gerhana akan dilangsungkan* pada pukul 20.29 WIB dan selesai pada pukul 21.08 WIB.
Supermoon, Blue Moon, dan Blood Moon
Supermoon adalah fenomena di mana Bulan akan lebih terang 30 persen dan 14 persen lebih besar dari biasanya. Bahkan, penduduk di wilayah Asia akan melihatnya menutupi lintasan bintang Aldebaran sebelum purnama.
Sementara, Blue Moon merupakan fenomena di mana Bulan tampak kebiru-biruan. Peristiwa Blue Moon terakhir terjadi pada Juli 2015 dan yang berikutnya akan berlangsung pada tahun ini. Setelah itu, Blue Moon akan muncul kembali dalam kurun waktu 19 tahun lagi.
Blood Moon sendiri terjadi saat Bumi melewati antara Bulan dan Matahari. Akibatnya, Bulan memiliki warna kemerahan jika dilihat dari Bumi. Sebabnya karena cahaya yang dipantulkan dari Bumi dan Matahari menciptakan warna mirip seperti darah.
Akan Ada Blue Moon Kedua Bakal Muncul Bulan Ini ?
Reviewed by Unknown
on
March 18, 2018
Rating:
Reviewed by Unknown
on
March 18, 2018
Rating:




No comments: