SUMBER BERITA- ASEAN merupakan salah satu organisasi internasional yang ada di kawasan Asia tenggara dengan anggota yang juga Negara-negara di kawasan tersebut. Pembentukan ASEAN oleh karena adanya pertemuan di Bangkok yang di hadiri oleh menteri luar negeri dari 5 negara yaitu:
a. Adam Malik (Indonesia)
b. Tun Abdul Razak (Malaysia)
c. Tanat Khoman (Thailand)b. Tun Abdul Razak (Malaysia)
d. S.Rajaradnam (Singapura)
Akhirnya pada tanggal 8 Agustus 1967 di capai kesepakatan untuk membentuk suatu organisasi kerja sama Negara Asia tenggara (ASEAN)
PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
Latar belakang lahirnya PBB
PBB merupakan salah satu organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh Negara di dunia. Tujuannya untuk memfasilitasi hukum internasional, pengamanan internasional lembaga ekonomi dan perlindungan sosial.
Pembentukan PBB diawali dengan pembentukan Liga Bangsa-Bangsa pada tanggal 10 Januari 1920 tokohnya adalah presiden Amerika Serikat Wodrow Wilson dengan tujuan untuk mempertahankan perdamaian internasional serta meningkatkan kerjasama internasional.
Tugas PBB adalah menyelesaikan sengketa secara damai.
Hasil PBB antara lain Perjanjian Locarno (1925) dan Perjanjian Kallog Briand (1928) karena munculnya kekuasaan Nazi (Jerman) maka pecah lah perang Dunia II.
Pecahnya PD II mengakibatkan kerusakan dan penderitaan yang berkepanjangan. Kemudian Franklin Delano.R (Presiden Amerika Serikat) dan Winston mengadakan pertemuan yang menghasilkan Piagam Altantik (Altantik Charter) yang isinya:
1. Tidak membenarkan adanya perluasan wilayah atau politik ekspansi
2. Setiap bangsa berhak menentukan nasibnya sendiri
3. Setiap Negara berhak dan bebas ikut serta dalam perdagangan di dunia
4. Perlu diciptakan perdamaian dunia sehingga semua bangsa bebas dari rasa takut dan kemiskinan
5. Mengusahakan penyelesaian sengketa secara damai
Piagam PBB mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 1945 yang kemudian kita kenalsebagai hari lahirnya PBB. PBB bermarkas di New York (Amerika Serikat)Negara Indonesia menjadi anggota PBB yang ke-60 pada tanggal 27 September 1950 tetapi keluar pada tanggal 7 Januari 1965 dan masuk kembali pada tanggal 28 September 1966.
Presiden Indonesia Joko Widodo mengajak seluruh anggota ASEAN bersama-sama dengan PBB untuk memperkuat sinergi dan kerja sama yang telah terjalin selama ini.
Ajakan tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-9 ASEAN-PBB, yang digelar pada Senin, 13 November 2017, di Philippine International Convention Center (PICC), Manila, Filipina.
ASEAN dan PBB memiliki misi dan agenda yang sama dalam mengatasi sejumlah permasalahan di dunia. Salah satunya terkait penguatan kemitraan untuk perdamaian dunia dalam konteks peningkatan kapasitas pasukan keamanan PBB.
"Sebagai salah satu kontributor terbesar dalam PKO (Peacekeeping Operations), Indonesia berharap agar birokrasi diperbaiki dan keterwakilan negara kontributor besar mendapatkan perhatian," ujar Presiden Jokowi.
Jokowi: Jadi Mitra Strategis AS, ASEAN Punya Banyak Kelebihan
Joko Widodo berharap kemitraan strategis ASEAN dan Amerika Serikat dapat lebih memberikan kontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia.
Apalagi mengingat kemitraan strategis ASEAN dan AS meliputi sejumlah bidang, mulai dari politik, keamanan, hingga perekonomian.
Harapan tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri KTT Peringatan 40 Tahun Kerja Sama Kemitraan ASEAN-AS, yang digelar Senin, 13 November 2017, di Philippine International Convention Center (PICC), Manila, Filipina.
"Bagi ASEAN, Amerika Serikat merupakan salah satu mitra penting kita. Saya yakin Amerika Serikat juga memandang penting ASEAN, baik dengan alasan politik, keamanan, maupun dalam kaitan dengan kerja sama ekonomi," ujar Presiden Jokowi
" Dan Saya yakin Presiden Donald Trump akan melihat kerja sama ekonomi dalam konteks yang lebih luas dengan hasil win-win cooperation," ungkap Presiden Joko Widodo
Kesinergisan ASEAN dan PBB Penting untuk Perdamaian Dunia ?
Reviewed by Unknown
on
November 13, 2017
Rating:
Reviewed by Unknown
on
November 13, 2017
Rating:



No comments: